Sabtu kemarin, tanggal 17 Agustus 2019 merupakan hari yang bersejarah bagi bangsa Indonesia. Satu hal yang patut kita syukuri, 74 tahun setelah teks proklamator kemerdekaan dibacakan. Tidak hanya negri ini sebatas terbebas dari penjajahan fisik dan mental, tapi lebih jauh dari itu. Kita lepas dari keterpaksaan. Baik itu agama, budaya, pola pikir, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya.
Tidak pula hanya sebatas terbebas dari tekanan para penjajah. Akan tetapi, bangsa ini, dengan adanya hal tersebut, menyatakan pula terbebas dari tekanan serta kendali dari bangsa-bangsa lain, terutama mereka yang mendoktrin pemikiran-pemikiran bangsa ini dengan segelintir kemewahan yang mereka tawarkan, sedang asalnya adalah milik kita sendiri.
Satu hal yang perlu kita ingat pula, bahwa kemerdekaan yang kita rasakan ini, tidak akan pernah terwujud tanpa adanyanya perjuangan yang gigih dari para ulama, tokoh, veteran, pejuang serta yang lainnya dalam melawan para penjajah, sehingga dengan washilah mereka lah, atas izin Allah, kita bisa jadi tuan di rumah kita sendiri.
Mudah-mudahan, mereka mendapat balasan yang setimpal dari Allah atas apa yang telah mereka . Karena Allah lah, sebaik-baik pemberi balasan…
Merayakan hari kemerdekaan
Pagi itu, banyak sekali kegiatan yang kami lakukan di Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum 2, dalam rangka memperingati hari kemerdekaan republik ini. Dimulai dengan Upacara Pengibaran Bendera Merah-Putih, dibina oleh Ketua Yayasan Pondok Pesantren Manba’ul ‘Ulum, KH. Asad Samawat, S.Ag.
Dan setelah selesai dari kegiatan upacara, diadakan beberapa lomba selama dua hari berturut-turut dengan seluruh santri yang menjadi pesertanya. Tujuan utama diadakan lomba-lomba tersebut, adalah ungkapan rasa syukur.

