Bismillah…
Sore ini, ayahanda kami, KH. Budiman Mahfudz, MBA menghadiri undangan rapat yang diadakan oleh SMK Manba’ul ‘Ulum sebagai pengantar dengar pendapat. Rapat ini merupakan satu agenda besar, dengan mengundang beberapa tokoh untuk membahas hukum fiqih tentang kebolehan melaksanakan sholat Jumat berjama’ah di sekolah. Mengingat, jumlah siswa di SMK Manba’ul ‘Ulum berjumlah ribuan dan menerapkan sistem full day school selama 5 hari, maka termasuk di dalamnya Sholat Jumat berjama’ah saat kegiatan KBM sedang berlangsung.
Undangan rapat di atas, diadakan di Aula Rapat Guru SMK Manbaul Ulum pada pukul 08.30 WIB sd. selesai. Turut hadir pada acara kali ini, Ust. Hasan Al Banna, S.Pd.I, Lc, ME, selaku Kepala Sekolah SMK Manba’ul ‘Ulum, dan KH. Taufik Rachman, SE selaku Ketua Yayasan Wakaf Manba’ul ‘Ulum.
Berikut di bawah ini beberapa tokoh yang hadir dalam rapat sebagai narasumber yang menyampaikan berbagai pendapat tentang hukum pelaksanaan sholat jumat dari berbagai bidang disiplin ilmu:
- Prof. DR. KH. Adang Djumhur S., M.Ag
- DR. KH. Achmad Kholik, MA
- KH. Hariri, Mht
- Prof. Dr. KH. Mukhlisin Muzarie, M.Ag
- DR. KH. Husain Muhammad
Dan berikut di bawah ini sambutan dan kata pengantar yang dibawakan oleh ayahanda kami, KH. Budiman Mahfudz, MBA
TINJAUAN HUKUM PELAKSANAAN SHOLAT JUMAT DI SEKOLAH
SMK MANBA’UL ‘ULUM
15 Septemer 2021 M / 8 Shafar 1443 H
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah subhaanahu wa ta’ala yang telah menjadikan untuk
kita, hari Jumat sebagai pemimpin hari. Hari terbaik untuk beramal dan beribadah. Hari
terbaik yang didalamnya terdapat waktu yang mustajab untuk berdoa. Hari diangkatnya
semua amal dan dibersihkan catatan dosa kita dalam satu pekan terakhir. Sholawat serta
salam semoga tercurah kepada junjungan kita nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi
wasallam.
Seperti yang kita tahu, Jumat adalah sayyidul ayyam. Hari yang memiliki banyak sekali
keutamaan, baik yang dijelaskan secara dzatiyah dalam dalil-dalil naqli yang syar’i, ataupun
ijazah dari amalan-amalan tersebut yang sampai hari kiamat nanti akan tetap menjadi
rahasia. Tugas kita adalah mengejar dan berlomba untuk menjadi hamba yang terbaik
dihadapan-Nya, menumpuk sebanyak mungkin amal kebaikan sebagai bekal untuk
kehidupan di akhirat kelak.
Mengenai keutamaan ibadah pada hari Jumat, beberapa hal yang perlu menjadi bahan
tinjauan pada pertemuan kita kali ini adalah sebagai berikut:
Pertama, dalil wajibnya sholat Jumat pada Q.S. Al Jumu’ah ayat 9:
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا نُودِىَ لِلصَّلَوٰةِ مِن يَوْمِ ٱلْجُمُعَةِ فَٱسْعَوْا۟ إِلَىٰ ذِكْرِ ٱللَّهِ وَذَرُوا۟ ٱلْبَيْعَ ۚ ذَٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ إِن كُنتُمْ تَعْلَمُونَ
Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.
Dalil di atas, menunjukkan wajibnya berjama’ah dalam melaksanakan sholat jumat.
Kedua, masalah yang kita hadapi : jika pelaksaan sholat jum’at tidak kita seleggarakan.
Di sekolah ini, kita tidak hanya bertanggungjawab dalam masalah transfer ilmu di kelas.
Atau bahkan jika hanya sebatas pengugur kewajiban kita dalam organisasi. Namun, kita
juga bertanggungjawab dalam membangun moril atau akhlak. Membangun pendidikan
karakter yang bersifat ruhaniah merupakan salah satu faktor paling penting dari suksesnya
metode pendidikan.
Salah satu upaya yang kita usahakan dalam pendidikan karakter, adalah program sholat
jumat berjama’ah. Tidak seperti sholat fardhu lain yang memiliki waktu yang luas, maka
tidak ada udzur apapun yang bisa menunda sholat Jumat berjama’ah selain daripada waktu
yang telah ditentukan.
Jika sholat jum’at berjama’ah tidak difasilitasi oleh sekolah, maka yang akan terjadi adalah:
- Kegiatan belajar hanya berjalan seperti biasanya. Tidak ada yang berubah. Bapak dan
ibu tentu sudah tau seperti apa kegiatan yang selama ini berlangsung.
- Akan selalu ada, mereka yang memanfaatkan waktu sholat untuk “kabur” keluar
sekolah saat kegiatan belajar-mengajar masih berlangsung.
- Jika mereka tidak ikut sholat jumat berjama’ah, maka yang sangat dikhawatirkan adalah
mereka meninggalkan sholat sama sekali.
Ketiga, problem solver : pelaksanaan sholat jum’at di sekolah.
Setelah kita mempelajari berbagai masalah di atas, maka beberapa hal yang perlu menjadi
perhatian sebagai penyelesaian masalah adalah:
- Jika jumlah jama’ah jumat mecapai 40 orang, maka syarat jama’ahnya telah sempurna.
- Bahwa diperbolehkan adanya jama’ah jumat yang saling berdekatan di satu tempat, menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan, keadaan lingkungan, serta kebiasaan masyarakat yang buahnya adalah maslahat.
- Bahwa pelaksanaan sholat berjama’ah di sekolah adalah salah satu bentuk daripadatarbiyah amaliyyah.
Beberapa solusi yang saya sampaikan tadi, berlandaskan pada satu kaidah fiqih:
المشقة تجلب التيسير
Kesulitan mendatangkan kemudahan.
Insya Allah, dengan pemaparan tadi bisa menjadi pengantar singkat pada apa yang harus
kita diskusikan pada sore hari ini. Tentu kami sangat memohon bimbingan kepada para
kiyai, sepuh, alim ulama dan fuqoha yang hadir disini. Sehingga jika kita melaksanakan
apapun yang telah kita putuskan pada sore hari ini, tidak ada lagi yang kita harapkan, selain
ridho dari Allah Subhanahu wata’ala. Aamiin ya robbal ‘alamin.
و السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
